Atmosfer merupakan suatu lapisan udara yang menyelimuti suatu planet termasuk planet bumi. Lapisan udara tersebut bersama-sama berotasi dengan bumi dan berevolosi mengelilingi planet. Lapisan udara tersebut merupakan suatu percampuran antara gas, debu dan uap air. Atmosfer sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena atmosfer menjaga keseimbangan suhu di bumi, menyerap radiasi sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi kehidupan didalamnya. Di bumi atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km dari permukaan bumi, ia ada di atas dimana kaki kita berpijak.
Atmosfer memiliki beberapa kandungan, yaitu:
- Nitrogen 78,17%
- Oksigen 20,97%
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
- Sisanya adalah zat lain seperti kripton,
neon, xenon, helium, higrom dan ozon.
- Oksigen 20,97%
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
- Sisanya adalah zat lain seperti kripton,
neon, xenon, helium, higrom dan ozon.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer_benda_langit)
Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terendah dari atmosfer, troposfer berada pada ketinggian 0 km di atas permukaan bumi sampai pada sekitar 8 km di daerah kutub dan 18-19 km di daerah khatulistiwa.
http://geografilovers.files.wordpress.com/2011/04/troposfer.jpg
Troposfer adalah salah satu bagian dari atmosfer bumi yang paling penting, karena dilapisan inilah tempat berlangsungnya suatu mekanisme kehidupan dari makhluk yang terkecil seperti mikroba sampai dengan makhluk yang dapat terlihat langsung interaksinya, serta dilapisan troposfer inilah terjadi pembentukan hujan, awan, salju, hujan es, dll.
Lapisan awan pada troposfer ini terbagi menjadi tiga lapisan awan yaitu awan rendah (cumulus), awan sedang (alto cumulus lenticularis), dan lapisan awan tinggi (cirrus).
Suatu ketinggian tempat dapat mempengaruhi suhu pada lapisan ini, setiap 100m di atas ketinggian laut maka suhu akan turun 0.5°C.
Pada udara troposfer susunan kimianya terdiri dari 78,03% nitrogen, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon.
Troposfer terbagi menjadi 4 lapisan, yaitu:
1. Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah
2. Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.
3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4. Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara – 46° C sampai – 80o° C pada musim panas dan antara – 57° C sampai – 83° C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).
2. Stratosfer
Stratosfer merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.
Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian, profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.
Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.
Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat. Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50° C sampai -55° C.
2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50° C sampai + 50° C.
3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50° C sampai – 70° C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.
3. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan ketiga dari atmosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 – 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C. suhu yang sangat dingin namun bisa menjadi pelindung bumi, menghancurkan meteor benda-benda luar angkasa diatas sana, hal ini dikarenakan terjadinya suatu gesekan antara benda langit yang jatuh dengan lapisan mesosfer yang sangat dingin.
4. Termosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 – 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Pada lapisan ini juga terbentuk aurora
Pada termosfer, kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 – 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Pada lapisan ini juga terbentuk aurora
Pada termosfer, kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari – 100°C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius. Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause. Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi. Temperatur pada malam hari berosilasi antara 300°C dan 1200°C, sedangkan pada siang hari berosilasi antara 700°C dan 1700°C.
Sumber: http://geografilovers.wordpress.com/2011/04/03/atmosfer/
5. Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan terakhir dari atmosfer, lapisan ini terletak pada ketinggian antara 800 – 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
Acuan:
http://www.faktailmiah.com/2010/09/05/ada-berapa-lapisan-atmosfer.html
http://organisasi.org/lapisan_atmosfir_atmosfer_bumi_pengertian_dan_penjelasan_fisika
http://geografilovers.wordpress.com/2011/04/03/atmosfer/
http://geografilovers.wordpress.com/2011/04/03/atmosfer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar